REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah atau Demam Dengue di Bali. Dinkes Bali menyatakan daerah dengan paling banyak kasus DBD ada di Kota Denpasar dan Singaraja.
"Dilihat dari lingkungan yang kondusif untuk nyamuk dan banyak barang-barang bekas, tapi memang di mana pun bisa terjadi, katanya di Denpasar, Ahad (29/12).
"Seperti dulu di Gianyar, angka DBD tinggi juga padahal di sana daerah wisata karena dari rumah tangga itu yang kurang bersih, kemudian dilakukan gotong royong dan PSN semua bisa diatasi," katanya.
Wabah DBD diwaspadai akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya curah hujan berkepanjangan yang diperkirakan pada bulan-bulan ini di Bali. Menurut dia, kondisi yang patut diwaspadai adalah ketika hujan datang dengan rentang yang lama dan jentik nyamuk yang berkembang akan mengikuti aliran air.
Sedangkan apabila terjadi hujan pada waktu yang pendek, disertai dengan cuaca panas kemungkinan penyebarannya lebih kecil. Ia mengatakan untuk mencegah munculnya sarang nyamuk Aedes Aegypti dimulai dari langkah antisipasi.
Langkah antisipasi itu baik diri sendiri dan lingkungan Rumah Tangga. Caranya, tidak membiarkan ada sarang-sarang nyamuk di lingkungan rumah dan mengurangi adanya genangan air.
"Jadi tetap mengoptimalkan PSN karena sesungguhnya itu yang terbaik tidak dengan fogging, karena harus PSN yang utama baru bisa pencegahan kalau tidak dilakukan PSN akan menimbulkan genangan-genangan air pada selokan yang tersumbat sampah, pada botol plastik yang dibuang di tempat sampah dan tempat-tempat berpotensi menampung air hujan itu," jelasnya.
Tercatat untuk selama 2019 ditemukan sebanyak 4.945 penderita DBD. Dengan rincian, Kabupaten Buleleng 1.329 penderita, Kabupaten Jembrana 188 orang, Kabupaten Tabanan ada 170 orang, Kabupaten Badung 883 orang, Kota Denpasar 1.144 orang, Kabupaten Gianyar ada 604 orang, Kabupaten Bangli ada 195 orang, Klungkung ada 299 orang, dan Kabupaten Karangasem ada 133 orang.
Ia menjelaskan Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah menyediakan reagen dan obat-obatan yang diperlukan dalam penanganan kasus DBD baik itu untuk fogging, ULV maupun untuk abatesasi. Selain itu juga, tetap dilakukan sosialisasi dan penyuluhan di setiap daerah bersama Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Kesehatan - Terkini - Google Berita
December 29, 2019 at 04:54PM
https://ift.tt/2Q5HwiX
PSN Masih Jadi Kunci Utama Cegah Peningkatan DBD - Republika Online
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PSN Masih Jadi Kunci Utama Cegah Peningkatan DBD - Republika Online"
Post a Comment