![](https://cdn2.tstatic.net/jogja/foto/bank/images/dbd_1101.jpg)
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kesehatan Sleman mencatat ada 728 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan satu orang meninggal di tahun 2019.
Ancaman DBD masih ada seiring dengan datangnya musim hujan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaeni menjelaskan dari 728 kasus yang ada, jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Depok dan Gamping, masing-masing 121 dan 119 pasien.
Wilayah lain yang cukup tinggi adalah di Kecamatan Mlati, Godean, Kalasan, Prambanan, dan Ngaglik, semuanya diatas 50 kasus.
Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 144 kasus dan satu orang meninggal.
• Kecamatan Depok Terbanyak Kasus DBD
Di tahun 2017 terdapat 427 kasus dan tiga orang meninggal.
Sedangkan jika melihat dari siklus empat tahunan, yakni di tahun 2016, jumlah kasus DBD di Sleman mencapai angka 880 kasus dengan sembilan orang meninggal.
Novita pun mengajak masyarakat untuk mengenali gejala DBD.
Pasalnya jika penanganan terlambat akan berakibat fatal.
Adapun ciri-ciri menderita DBD antara lain, demam tinggi di atas 39 derajat, ada tanda-tanda pendarahan seperti gusi berdarah, bintik-bintik medah, mimisan, nyeri ulu hati.
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
January 22, 2020 at 08:52AM
https://ift.tt/2GaLTDo
Terdapat 728 Kasus DBD di Sleman Sepanjang Tahun 2019 - Tribun Jogja
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terdapat 728 Kasus DBD di Sleman Sepanjang Tahun 2019 - Tribun Jogja"
Post a Comment