Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah pneumonia yang telah menewaskan satu orang di Tiongkok dan menginfeksi 40 orang lain ditengarai terkait dengan pasar makanan laut di pusat Kota Wuhan.
Serangkaian infeksi telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi epidemi setelah pekan lalu Tiongkok menyatakan bahwa virus yang menyebabkan pneumonia adalah jenis yang sebelumnya tidak diketahui, tetapi berasal dari keluarga virus yang sama yang menyebabkan epidemi SARS dan MERS.
“Buktinya sangat meyakinkan bahwa wabah itu terkait dengan paparan di satu pasar makanan laut di Wuhan. Pada tahap ini, tidak ada infeksi di antara petugas kesehatan, dan tidak ada bukti jelas penularan dari manusia ke manusia,” demikian pernyataan WHO, menambahkan bahwa pasar itu ditutup pada 1 Januari.
Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, bahwa empat pasien tambahan telah dipulangkan dan tidak ada kasus baru yang ditemukan.
Sementara itu, 717 orang lainnya yang dianggap melakukan kontak dekat dengan pasien tetap di bawah pengawasan medis, kata pihak berwenang.
Pekan lalu, WHO mengatakan bahwa anggota baru keluarga virus ‘coronavirus’ yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) yang mematikan dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) kemungkinan merupakan penyebab wabah tersebut
Virus corona dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS. Beberapa jenis menyebabkan penyakit yang kurang serius, sementara yang lain bisa jauh lebih parah.
Di antara 41 orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus baru pneumonia, satu pria berusia 61 tahun dengan kondisi medis serius, meninggal pekan lalu, sedangkan tujuh orang lainnya dalam kondisi kritis, kata otoritas kesehatan Wuhan.
WHO mengatakan penyelidikan epidemiologis awal telah menemukan sebagian besar kasus terjadi pada orang yang bekerja di atau sering berkunjung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan.
“Sampai saat ini, investigasi masih dilakukan untuk menyelidiki wabah ini secara keseluruhan,” tambahnya.
Pada kesempatan berbeda, Thailand menemukan kasus kedua virus corona baru asal Tiongkok, ketika petugas medis meningkatkan pemeriksaan pada pengunjung Tiongkok, yang jumlahnya hampir satu juta dan menikmati masa liburan Tahun Baru Imlek pekan depan.
Pasien terakhir berasal dari pusat Kota Wuhan, yang telah melaporkan 41 kasus pneumonia yang berpotensi terkait dengan jenis virus baru, dengan dua korban meninggal dunia, sementara rumah sakit di seluruh dunia berjuang untuk mencegah penyebaran virus.
“Wanita berusia 74 tahun itu, dikarantina sejak tiba di Thailand pada Senin (13/1), karena terinfeksi,” kata Sukhum Karnchanapimai, sekretaris tetap Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand.
Dia mendesak warga Thailand untuk tetap tenang, menambahkan bahwa tidak ada wabah di negara itu.
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS.
Sementara itu, Jepang juga melaporkan kasus infeksi pertamanya pada Kamis (16/1), setelah seorang pria Jepang kembali dari Wuhan.
WHO mengatakan virus itu dapat menyebar dan memperingatkan rumah sakit untuk melakukan upaya pencegahan.
Para pejabat kesehatan Thailand telah meningkatkan pemantauan di empat bandara yang menerima penerbangan harian dari Wuhan, yakni Suvarnabhumi, Don Mueng, Chiang Mai dan Phuket, dan bandara lainnya yang menerima penerbangan sewa dari Tiongkok. Sejak 3 Januari, Thailand telah melakukan penyaringan terhadap 13.624 penumpang.
Masyarakat Tidak Perlu Panik
Kemenkes mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kasus baru terkait pneumonia berat yang terjadi di Tiongkok karena pemerintah telah melakukan langkah antisipasi.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Anung Sugihantono mengimbau kepada masyarakat dan tenaga kesehatan untuk mencermati gejala-gejala yang ditimbulkan dari kasus baru pneumonia berat tersebut.
“Gejala umum dari pneumonia adalah demam, batuk, dan sukar bernafas. Jika merasakan gejala penyakit seperti ini agar segera berobat ke Puskesmas, rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” kata dia.
Anung mengimbau masyarakat untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari dan berkelanjutan. Menerapkan pola hidup sehat dimulai dari makan makanan bergizi dengan menu seimbang dan konsumsi buah sayur yang cukup, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, istirahat cukup, dan segera berobat jika sakit.
Anung mengingatkan pada para tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar mencermati perkembangan penyakit pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya di Tiongkok dan di dunia agar dapat menyikapinya dengan tepat dan benar.
Jika tenaga kesehatan menemukan pasien dengan gejala pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya diharapkan segera melakukan tata laksana sesuai prosedur operasional standar yang berlaku, mengisolasi pasien, memperhatikan prosedur kewaspadaan umum atau infection control, dan melaporkan kejadian secara berjenjang ke Dinkes setempat untuk diteruskan ke Kemenkes.
Mengenal Virus Corona
Masih segar dalam ingatan ketika virus corona melanda kawasan Asia pada 2003. Ketika itu virus corona yang disebut dengan SARS coronavirus (SARS-CoV) menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menyebabkan 774 orang meninggal dunia di 37 negara.
Dan, saat ini ditemukan 41 kasus virus corona baru di Wuhan. Sebanyak lima dari 41 pasien dalam kondisi serius, sementara 12 di antaranya telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dirawat. Sisanya dalam kondisi stabil dan masih menjalani perawatan.
Virus baru ini juga diketahui telah menelan korban jiwa. Seorang pria berusia 61 tahun di pusat Kota Wuhan meninggal dunia pada 9 Januari setelah mengalami gagal pernapasan yang disebabkan pneumonia berat. Menyusul pada 15 Januari, seorang pria berusia 69 tahun juga meninggal dunia karena virus baru tersebut.
WHO mengatakan, berdasarkan informasi awal tentang sejumlah kasus pneumonia di Wuhan, menunjuk pada virus corona sebagai patogen yang mungkin menyebabkan rangkaian kasus ini.
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi lebih detail menemukan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta Arab (dromedaris) ke manusia. Beberapa virus corona yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.
Tanda-tanda umum infeksi virus corona termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas. Sementara pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona antara lain mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, memasak daging dan telur dengan saksama, hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. pur/R-1
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
January 20, 2020 at 01:00AM
https://ift.tt/30BYyZF
Patogen Zoonosis yang Memicu Pneumonia Berat - Koran Jakarta
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
Ragu sama K0munitas aBaL-aBaL.?
ReplyDeleteD!sini saja (AjoQQ"c0m) dijamin aman dan terpercaya.. menang berapapun pasti diproses..!!