
Semarang - Kasus HIV AIDS di Kota Semarang, Jawa Tengah dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Rata-rata ada kenaikan 500 orang atau penderita baru tiap tahunnya sejak 2011.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch Abdul Hakam menyebut hingga akhir 2019 ini ditemukan 5.703 kasus HIV AIDS di Kota Atlas.
"Tahun 2011 ada sekitar 1.711 kasus, kemudian tahun 2018 ada 5.232 kasus. Tahun 2019, jumlah kasus HIV AIDS semakin bertambah hingga mencapai 5.703 kasus," kata Hakam di Semarang, Rabu, 11 Desember 2019.
Meski begitu, jumlah tersebut tidak semuanya berasal dari Kota Semarang. Sebab, pihaknya melakukan perhitungan berdasarkan kasus yang ditemukan di rumah sakit di Kota Semarang.
Hubungan seks anal atau melalui dubur berpotensi menimbulkan luka dan memicu infeksi.
"Kami menghitung berdasarkan kasus yang ditemukan di rumah sakit yang ada di Kota Semarang, seperti Kariadi, Panti Wiloso atau Wongsonegoro. Tidak semuanya orang Semarang asli, banyak yang dari luar kota seperti Kendal, Demak dan sekitarnya," terang Hakam.
Dikatakan, kasus homoseksual mengalami tren peningkatan dalam temuan kasus HIV AIDS di Kota Semarang. Meskipun tak menyebutkan jumlah pastinya, Hakam mengklaim kontribusi kelompok tersebut cukup tinggi.
"Hubungan seks anal atau melalui dubur berpotensi menimbulkan luka dan memicu infeksi. Apalagi jika salah satunya mengidap HIV AIDS, maka akan mudah sekali menularkan," ucap Hakam.
Para pengidap HIV AIDS diminta untuk rutin meminum obat ARV untuk menekan jumlah virus yang bersarang di dalam tubuh mereka.
"Kami dorong terus supaya ODHA (orang dengan HIV AIDS) mau rutin meminum obat, apalagi sekarang ARV bisa dengan mudah didapatkan dan gratis," tutur dia.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Semarang, Bambang Sukarjo mengungkapkan jumlah terbesar pengidap HIV AIDS di Kota Semarang, yakni Kecamatan Semarang Utara dengan 178 kasus. Di susul Kecamatan Semarang Barat dengan 155 kasus dan Kecamatan Tembalang dengan 146 kasus.
"Sejauh ini peringkat teratas diduduki oleh Semarang Utara, Semarang Barat dan Tembalang," kata Bambang.
Pihaknya mewajibkan seluruh ibu hamil untuk mengikuti tes provider initiated testing and counseling (PITC) atau tes konseling HIV AIDS.
"Selain untuk menanggulangi kasus HIV AIDS pada ibu hamil, program PITC juga sangat membantu kami untuk mendata jumlah pengidap HIV AIDS di Kota Semarang," ujar dia. []
(Sigit Aulia Firdaus)
Baca juga:
Lihat Lainnya:
Berita terkait
Kesehatan - Terkini - Google Berita
December 11, 2019 at 09:54PM
https://ift.tt/2PwFoiG
500 Orang di Semarang Tertular HIV AIDS Tiap Tahun - Tagar News
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
Admin izin promo ya min^^
ReplyDeleteUpd4te Betting aman dan terpercaya, WA +855 979 542 957