SELATPANJANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti kebanjiran pasien terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Direktur RSUD Kepulauan Meranti, dr Ria Sari mengatakan, tercatat sejak 1 Oktober sampai dengan 22 Oktober 2019 sebanyak 38 anak-anak dirawat di RSUD.
"Total kasus DBD anak yang dirawat dari tanggal 1 sampai dengan 22 Oktober kemarin sudah sebanyak 38 orang," kata dr Ria Sari.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kepulauan Meranti meningkat. Hingga Oktober 2019 ada 110 kasus yang tersebar di banyak kecamatan, dan ini membuat Meranti menempati urutan ke-6 se-Provinsi Riau.
"Sudah mencapai 110 kasus, Oktober paling tinggi, dimana pertanggal 24 sudah mencapai 40 kasus," kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Diskes Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKM, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/10/2019).
Jika dibandingkan dengan tahun 2018, kasus DBD di Kepulauan Meranti tahun 2019 meningkat. Dimana tahun lalu, hanya 24 kasus.
Walaupun meningkat, kondisi ini belum bisa ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini dikarenakan kasus DBD masih menyebar dan tidak mengelompok, sehingga masih bisa diantisipasi.
"KLB itu dimana kondisinya lebih dari biasanya, yakni tiga kali lebih banyak. Walaupun saat ini kasusnya terbilang banyak namun masih menyebar dan tidak berkelompok dalam satu lingkungan dan itu masih bisa diatasi," ujarnya.
Ditambahkan Fahri, sejauh ini Diskes Meranti telah melakukan foging di 40 titik. Kecamatan Tebingtinggi 38 titik, Sungaitohor 1 titik dan Alai 1 titik.
Sementara itu pemberian Abate juga gencar dilakukan, terutama di wilayah endemis yakni di Selatpanjang dan Desa Alah Air.
"Saat ini stok Abate masih tersedia 3000 Kg, sementara itu kebutuhan untuk Meranti pertahunnya mencapai 2 ton," kata Fahri.
Dikatakan, anak-anak ini paling cepat rentan makanya kenapa lebih banyak dari orang dewasa. Ia menambahkan, menyusul banyaknya penderita DBD tersebut, pihaknya menyatakan telah meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah antisipasi, sehingga kasus DBD tidak semakin meluas.
Adapun langkah kedepannya untuk mengantisipasi adalah dengan melakukan pembinaan ke seluruh Puskesmas dan meningkatkan kerjasama lintas sektor.
"Dalam kasus DBD ini, 90 persen menyerang anak- anak. Kita juga berharap seluruh elemen ikut andil untuk turun tangan untuk mencegah DBD. Tak cukup oleh petugas kesehatan, camat, kades dan lurah saja," pungkas Fahri.
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? |
Komentar Anda :
Kesehatan - Terkini - Google Berita
October 24, 2019 at 04:57PM
https://ift.tt/2JjmvgS
Hingga 22 Oktober, 38 Anak Penderita DBD Dirawat di RSUD Meranti - halloriau
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hingga 22 Oktober, 38 Anak Penderita DBD Dirawat di RSUD Meranti - halloriau"
Post a Comment