INDOZONE.ID - Kalangan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mengeluhkan jika mereka sering diintimidasi ketika berobat di beberapa layanan kesehatan hingga mengakibatkan mereka malas untuk memeriksakan kesehatan. Dampaknya, mereka yang terjangkit HIV bisa terdorong berada pada status penyandang AIDS.
Salah seorang penderita HIV/AIDS berinisial F mengaku mendapat perlakuan kurang ramah dari beberapa petugas layanan kesehatan.
"Kami sering mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang mengintimidasi sehingga banyak dari teman-teman yang malas untuk melakukan test HIV tersebut,” katanya di LSM Sebaya Lancang Kuning di Jalan Thamrin No.17 Pekanbaru, Jumat (11/10).
Menurut F, pelayanan kesehatan yang kurang ramah mengakibatkan teman-temannya khususnya komunitas lelaki seks lelaki (LSL) dan waria malas untuk pergi ke layanan kesehatan. Apalagi, pertanyaan yang selalu dilontarkan petugas kesehatan itu seperti, 'sudah berapa kali seks dalam seminggu?', 'kenapa jadi homo?' 'kenapa jadi waria?', 'kapan taubatnya?'.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini, kata dia, yang mengakibatkan ODHA menjadi malas untuk datang memeriksakan kesehatan atau mengambil obat ke pusat layanan kesehatan masyarakat itu atau ke rumah sakit.
"Memang sebagian kecil pelayanan kesehatan tidak seperti itu, masih ada yang ramah terhadap ODHA dan kawan komunitas. Namun demikian, kami tetap berharap untuk semua layanan kesehatan dapat membuat program ramah kepada para pasien yang datang," katanya.
Ketua Yayasan Sebaya Lancang Kuning, Rozi Asnita menjelaskan keberadaan ODHA masih saja menimbulkan stigma negatif. Dampaknya, diskriminasi bagi para penderita HIV/AIDS meningkat, sehingga membuat ODHA cenderung menarik diri dari lingkungan dan tidak mau bersosialisasi.
Ia mengatakan, banyaknya stigma sosial dari masyarakat yang mengecam kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dan HIV sebagai penyakit kaum gay. Alhasil, banyak yang merasa takut untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
"Mirisnya, diskriminasi dalam kehidupan sosial tersebut membuat penderita HIV khususnya teman-teman komunitas seperti LSL dan waria malas untuk datang ke layanan ketika ingin melakukan tes, karena mereka merasa selalu diintimidasi," katanya.
Rozi mengakui bahwa memang tidak semua layanan yang ramah program terhadap teman-teman komunitas, begitu pun dengan kawan lainnya. Tak jarang, ada beberapa pihak tenaga kesehatan yang kurang menghargai nilai-nilai yang dianut oleh pasien terutama LSL dan waria.
Namun hingga saat ini, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru terus berusaha membuat program bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah ini agar ramah terhadap komunitas ODHA.
Artikel Menarik Lainnya:
Kesehatan - Terkini - Google Berita
October 12, 2019 at 12:21PM
https://ift.tt/2q2NgiJ
Penderita HIV/AIDS Mengeluh Sering Diintimidasi Saat Berobat - Indozone.id
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penderita HIV/AIDS Mengeluh Sering Diintimidasi Saat Berobat - Indozone.id"
Post a Comment