Search

WHO: Covid-19 Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Babi - Koran Jakarta

JENEWA - Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Senin (13/4) menyatakan bahwa virus korona sepuluh kali lebih mematikan dibandingkan flu babi. Pernyataan WHO ini dikemukakan untuk menegaskan bahwa vaksin saat ini amat diperlukan untuk menghentikan penularan Covid-19.

Dalam keterangan pers secara virtual dari Jenewa, Swiss, ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya amat menyadari bahwa wabah virus ini telah melanda semua penjuru dunia dan saat ini telah menewaskan hampir 115.000 jiwa dan menginfeksi lebih dari 1,8 juta orang.

“Kami tahu bahwa Covid-19 menyebar dengan cepat dan kami pun tahu virus ini amat mematikan, 10 kali lebih mematikan jika dibandingkan pandemi flu pada 2009,” kata Ghebreyesus.

WHO menyatakan sebanyak 18.500 orang tewas karena flu babi atau H1N1 yang wabah pertama kalinya terdeteksi di Meksiko dan Amerika Serikat (AS) pada Maret 2009. Namun data WHO ini berbeda dengan data yang diperoleh jurnal medis Lancet yang memperkirakan wabah flu babi mengakibatkan kematian antara 151.700 hingga 575.400 jiwa. Dalam penjelasan yang diungkapkan Lancet, estimasi kematian yang dipegang WHO tak menghitung korban tewas di Afrika dan Asia tenggara.

Wabah flu babi jadi pandemi pada Juni 2009 dan berlangsung hingga Agustus 2010. Wabah ini kemudian dinyatakan tak terlalu mematikan sebagaimana dikhawatirkan pada awalnya.

Menurut WHO, pada saat itu pencarian vaksin segera dipercepat saat epidemi flu itu setiap tahunnya merenggut nyawa antara 250 ribu hingga 500 ribu jiwa dan hal ini dikritik oleh negara-negara Barat karena dinilai amat berlebihan.

 

Perkiraan Ghebreyesus

Dalam penegasannya, Ghebreyesus mengatakan sejumlah negara mengalami peningkatan kasus virus korona setiap 3 atau 4 hari dan juga menegaskan bahwa semua ini tak akan terjadi jika negara-negara tersebut berkomitmen untuk mendeteksi kasus lebih awal, melakukan pengecekan kesehatan, isolasi dan menjaga semua kasus serta melacak siapapun yang melakukan kontak, maka mereka bisa mencegah penularan virus.

Saat ini lebih dari setengah populasi di Bumi memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus korona. Namun Ghebreyesus mewanti-wanti bahwa konektivitas global berarti ada risiko bakal munculnya kembali penyakit akan terus terjadi.

“Saat Covid-19 mewabah dengan cepat, maka penyebaran penyakit ini pun akan melambat dengan amat lama,” ungkap Ghebreyesus. “Dengan kata lain penurunan kasus akan lebih lama daripada peningkatan kasusnya. Oleh karena itu langkah-langkah pengendalian harus secara perlahan dihentikannya serta secara terkendali, dan semua itu tak bisa terjadi dalam seketika,” imbuh ketua WHO itu.

Ditegaskan oleh Ghebreyesus bahwa langkah-langkah pengendalian bisa dihentikan jika langkah-langkah jaminan kesehatan publik telah diterapkan termasuk kemampuan untuk melacak siapapun yang melakukan kontak (dengan penderita Covid-19).

Menyikapi upaya-upaya yang telah dilakukan, WHO mengetahui bahwa pada akhirnya vaksin yang aman dan ampuh nanti akan sangat dibutuhkan sepenuhnya agar penularan wabah dihentikan secara seketika.

Saat ini vaksin masih sedang diteliti dan kemungkinan baru bisa tersedia sekitar 12 hingga 18 bulan lagi. eko/AFP/I-1

Let's block ads! (Why?)



Kesehatan - Terbaru - Google Berita
April 15, 2020 at 07:00AM
https://ift.tt/34zmoHw

WHO: Covid-19 Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Babi - Koran Jakarta
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "WHO: Covid-19 Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Babi - Koran Jakarta"

Post a Comment

Powered by Blogger.