Remdesivir sendiri awalnya adalah obat Ebola. Ia adalah antivirus yang bekerja dengan menyerang enzim yang dibutuhkan virus untuk bereplika.
Uji coba dilakukan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) AS. Sekitar 50% pasien yang diobati dengan remdesivir menggunakan dosis selama lima hari bisa ke luar dari rumah sakit dalam dua minggu.
"Data menunjukkan remdesivir memiliki dampak positif yang jelas dan signifikan dalam mengurangi waktu pemulihan," ujar Penasehat Kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci, dikutip dari BBC, Kamis (30/4/2020).
Menurutnya obat dapat memblokir virus. "Ini membuka pintu pada kenyataan bahwa kita sekarang memiliki kemampuan untuk mengobati," tegasnya lagi.
Namun belum diketahui secara jelas bagaimana efek obat ini terhadap kematian si pengguna. Angka mortality rate pada orang yang diberikan remdesivir, dicatat media itu, adalah 8%.
Efek samping juga masih belum dipaparkan. Apakah obat ini bekerja lebih baik untuk pasien muda atau tua juga belum terjawab.
Sementara itu badan pengawas obat dan makanan AS, FDA, juga tengah berdiskusi dengan Gilead untuk membuat remdesivir tersedia dengan cepat untuk seluruh pasien corona. "Secepat mungkin, sebagaimana diperlukan," kata Penasehat senior FDA Michael Felberbaum dikutip dari CNBC International.
Profesor Oxford, Prof Peter Horby yang juga melakukan uji coba obat COVID-19 mengatakan ini berita baik. Namun ditegaskannya ia masih harus melihat penelitian lengkap.
"Kami perlu melihat hasil lengkap, tetapi jika dikonfirmasi ini akan menjadi hasil yang fantastis dan berita bagus untuk pertarungan melawan COVID-19," ujarnya.
(sef/sef)
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
April 30, 2020 at 06:34AM
https://ift.tt/2YhktGk
Sukses! AS Sebut Obat Gilead Efektif Sembuhkan Corona - CNBC Indonesia
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sukses! AS Sebut Obat Gilead Efektif Sembuhkan Corona - CNBC Indonesia"
Post a Comment