
Indonesiainside.id, Tokyo – Saham milik Fujifilm Tokyama Chemical, yang juga menjadi perusahaan Jepang yang mengembangkan Favipiravir atau Avigan, melonjak setelah mendapat pujian dari pejabat Cina. Obat yang dikeluarkan perusahaan itu dianggap dapat mengobati virus corona setelah melakukan uji klinis.
Otoritas medis di Cina mengatakan obat yang digunakan di Jepang yang digunakan sebagai obat influenza dinilai efektif pada pasien yang terinfeksi virus corona.
Seorang pejabat di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cina, Zhang Xinmin, menuturkan obat favipiravir, yang dikembangkan oleh anak perusahaan Fujifilm, telah melewati hasil uji klinis di Wuhan dan Shenzhen dengan melibatkan 340 pasien virus corona.
“Obat ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan efektif bisa melakukan penyembuhan,” kata Zhang dikutip dari The Guardian, Sabtu (21/3).
Pasien positif virus corona di Shenzhen diberi obat tersebut. Hasilnya pasien itu membaik dan dinyatakan negative virus corona setelah sekitar empat hari terinfeksi virus. Kasus penyembuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata pasien memakan waktu 11 hari untuk mereka yang tidak diobati dengan obat tersebut.
Selain itu, sinar-X mengkonfirmasi adanya peningkatan kondisi pada paru-paru pasien virus corona, yaitu sekitar 91% pasien yang diobati dengan favipiravir, dibandingkan dengan 62% atau mereka yang tidak menggunakan obat. Saham perusahaan tersebut menguat pada hari Rabu setelah komentar Zhang. Saham mereka naik 14,7% pada 5.207 yen, setelah sempat mencapai batas tertinggi harian mereka di 5.238 yen.
Dokter di Jepang menggunakan obat yang sama dalam studi klinis pada pasien virus corona dengan gejala ringan hingga sedang. Mereka berharap akan mencegah virus dapat berkembang biak pada pasien.
Namun di satu sisi, Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan obat jenis itu tidak efektif bagi pasien virus corona dengan gejala yang parah. “Kami telah memberikan obat jenis Avigan, obat yang hampir sama dengan favipiravir, kepada 70 hingga 80 pasien. Tetapi nampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus tersebut sudah banyak berkembang biak,” kata pejabat yang tidak disebut namanya.
Pada 2016, Pemerintah Jepang memasok favipiravir sebagai bantuan darurat untuk menghadapi wabah virus Ebola di Guinea. Favipiravir masih memerlukan persetujuan pemerintah untuk digunakan pada pasien Covid-19, karena pada fungsinya, obat tersebut diciptakan hanya untuk mengobati flu biasa.
Seorang pejabat kesehatan Jepang mengatakan bahwa obat itu dapat disetujui pada awal Mei. “Tetapi jika hasil penelitian klinis tertunda, persetujuan juga bisa ditunda,” katanya.
Sementara itu, laman Livescience, Kamis(19/3) menyatakan, obat Avigan sebenarnya secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti SARS-CoV-2.
SARS-CoV-2 merupakan virus yang materi genetik utamanya RNA, bukan DNA. Obat ini menghentikan replikasi virus dengan melumpuhkan enzim yang disebut RNA polimerase.
“Obat ini tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda,” kata sumber Kementerian Kesehatan Jepang seperti dikutip The Guardian.
(EP)
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
March 21, 2020 at 08:22AM
https://ift.tt/2Ulu4Z8
Cina Klaim Obat Flu Orang Jepang Efektif Tangkal Virus Corona - Indonesiainside.id - INDONESIAINSIDE.ID
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cina Klaim Obat Flu Orang Jepang Efektif Tangkal Virus Corona - Indonesiainside.id - INDONESIAINSIDE.ID"
Post a Comment