
Jam masuk untuk seluruh jenjang pendidikan jadi dimundurkan mulai pukul 10.00 Wita.
"Efektif penerapannya sudah dilakukan pada Kamis (12/3) kemarin. Jadi aktifitas belajar mengajar yang semula jam 07.00 wita baru akan dimulai pukul 10.00 Wita, karena anak-anak dilibatkan untuk pemberantasan sarang nyamuk, " ujar Fransiskus di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/3) seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan perubahan jadwal belajar mengajar di sekolah itu karena pihaknya ingin semua lapisan warga terlibat memberantas sarang nyamuk secara masif baik itu anak-anak hingga dewasa.
"Kita ingin semua masyarakat terlibat aktif dan secara masif memberantas sarang nyamuk ini, " katanya.
Sementara itu, Dinkes Sikka menyatakan 189 pasien dari 1.289 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu berhasil disembuhkan."Sampai dengan saat ini petugas kesehatan kita sudah berhasil menyebuhkan 1.189 pasien DBD, yang tersebar di tiga rumah sakit, serta 25 puskesmas di Kabupaten Sikka," kata Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus di Maumere, Jumat (13/3) malam.
Ia mengatakan data yang diperoleh tersebut adalah informasi terkini yang sudah dikumpulkan dari tiga rumah sakit: RSUD Tc Hiller, RS Santo Gabriell Kewapante dan RS Lela. Juga, dari sejumlah puskesmas di daerah itu.
Ia mengatakan jika dilihat dari tren kasus DBD di Kabupaten itu memang mengalami penurunan. Hingga saat ini pasien yang dirawat di tiga rumah sakit itu juga, kata dia, berjumlah 86.
Ia pun berharap agar kasus DBD di kabupaten itu bisa terus mengalami penurunan, sehingga status KLB DBD di kabupaten itu bisa segera dicabut.
"Targetnya nanti tanggal 18, jika memang trennya terus mengalami penurunan maka kita akan cabut status KLB-nya," ujar dia.
Kasus DBD di Daerah LainWabah DBD bukan hanya terjadi di NTT saja juga merata terjadi di daerah lain di seluruh Indonesia. Di Kota Kota Bandung, Jabar salah satunya, di mana Kepala Dinas Kesehatan setempat, Rita Verita mengatakan ada empat kasus anak yang meninggal dunia akibat DBD di sana per Januari-Maret 2020.
Kemudian di Jawa Timur, di mana Dinas Kesehatan Provinsi itu mencatat para periode yang sama sudah ada 20 orang yang meninggal dunia akibat DBD.
Kadinkes Jatim Herlin Ferliana mengatakan jumlah tersebut meningkat dari catatannya pada tiga hari yang lalu, Selasa (10/3).
"Per hari ini tercatat ada 2.016 kasus DBD dengan 20 pasien meninggal dunia. Naik dari sebelumnya yang sebanyak 1.766 kasus dengan 15 berujung kematian pada 10 Maret lalu," kata Herlin, di Surabaya, Jumat.
"Kasus demam berdarah paling banyak ada di daerah Trenggalek, kemudian Jember dan Banyuwangi. Daerah lain juga karena merata," imbuhnya.
Kendati demikian, pemerintah provinsi kata dia masih belum akan menetapkan hal ini sebagai kejadian luar biasa (KLB), meski DBD telah merenggut banyak nyawa.
"Jadi definisi KLB apabila kasus meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Sebelumnya ada 10 ribu kasus. Saat ini sudah dua ribu, belum bisa dikatakan KLB," katanya.
Pada 2019 kasus DBD mencapai 18.393 jiwa dengan angka kematian hingga 185. Sementara hingga kini, angkanya kata Herlin masih di bawah tahun lalu.
"KLB bisa dilihat dari kasus kematian. Kalau tahun lalu pada bulan ini sudah seratusan. Jadi tahun ini meski tinggi belum bisa dikatakan KLB," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyarankan agar program pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M atau program menguras, mengubur dan menutup tempat penampungan air yang dinilai lemah untuk digiatkan kembali untuk mencegah wabah DBD.
Hal itu ia katakan untuk merespons wabah DND yang telah melanda 28 provinsi dengan lebih dari 16 ribu kasus dan 104 orang meninggal.
"Kita ingin kembali supaya menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk, gerakan PSN, ini lemah lagi. antara lain dengan gerakan 3M, menguras tempat air, menutup penampungan air, lalu mengubur barang-barang bekas," kata Ma'ruf di Kantor Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/3).
Lebih lanjut, Ma'ruf menilai gerakan tersebut mencegah nyamuk aedes aegepty yang membawa wabah DBD. Program itu pula yang bermanfaat untuk membangun hidup bersih dan bermanfaat menjauhkan dari penyakit tersebut.
"Ini gerakan pemerintah ingin agar itu digiatkan kembali," kata dia.
Selain itu, Ma'ruf menyatakan pemerintah telah berupaya untuk mengantisipasi wabah tersebut. Salah satunya dengan mengerahkan tenaga medis ke daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Diketahui, Kabupaten Sikka di NTT menjadi wilayah dengan jumlah kematian tertinggi akibat DBD di awal 2020 ini.
(Antara, frd, rzr/kid)Kesehatan - Terbaru - Google Berita
March 14, 2020 at 04:30AM
https://ift.tt/2U39vAG
Akibat KLB DBD Belum Reda, Jam Sekolah di Sikka Dimundurkan - CNN Indonesia
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Akibat KLB DBD Belum Reda, Jam Sekolah di Sikka Dimundurkan - CNN Indonesia"
Post a Comment