
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Cut Putri Ariane (Foto : Trubusid/Astri Sofyanti)
Trubus.id -- Diabetes merupakan masalah epidemi global. Jika tidak ditangani dengan optimal, diabetes dapat mengakibatkan peningkatan kerugian ekonomi yang signifikan. Berdasarkan Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) Atlas 2017, terdapat 10,3 juta penyandang diabetes usia 20 - 79 tahun di Indonesia (terbanyak keenam di dunia) dan diperkirakan akan bertambah menjadi 16,7 juta orang di tahun 2045.
Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes mengalami kenaikan dalam 5 tahun terakhir dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen. Salah satu penyebabnya adalah minimnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini. Maka dari itu, dibutuhkan edukasi yang tepat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Oleh karena itu, diperlukan kontrol asupan makanan dengan baik agar terhindar dari penyakit diabetes. Kontrol itu dilakukan dengan kontrol metabolik, yakni mengupayakan kadar gula darah dalam batas normal atau mendekati nilai normal tanpa menyebabkan anak menjadi kekurangan glukosa dalam darah. Pengelolaannya dilakukan antara lain dengan pemberian tata laksana yang sesuai baik insulin maupun obat-obatan, pengaturan makan, olahraga, edukasi, dan pemantauan gula darah secara mandiri.
Baca Lainnya : Penderita Diabetes Biasanya Bertubuh Kurus, Kenapa Begitu?
Untuk mencapai kontrol metabolik yang optimal dibutuhkan penanganan yang menyeluruh baik oleh keluarga, ahli endokrinologi anak atau dokter anak, ahli gizi, ahli psikiatri, psikolog anak, pekerja sosial, dan educator.
Selain kontrol yang baik, diperlukan juga upaya pencegahan dengan menrapkan gaya hidup sehat. Pertama, mempertahankan berat badan ideal, jika anak memiliki berat badan berlebih, maka upayakan untuk menguranginya sekitar 5 - 10 persen untuk mengurangi risiko. Perlu juga diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik menurunkan berat badan dan mencegah DM tipe-2.
Kedua, perbanyak makan buah dan sayur. Ketiga, kurangi minum minuman manis dan bersoda. Keempat, aktif berolahraga, upayakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari untuk mencapai berat badan ideal dan menekan tingginya risiko DM tipe-2.
Selain itu, berolahraga juga dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin. Kelima, batasi waktu penggunaan gadget, karena jika berlama-lama menggunakan gadget sama dengan membiarkan tubuh tidak bergerak dalam waktu lama.
Baca Lainnya : Mitos yang Salah Tentang Aturan Makan Penyandang Diabetes
“Upaya pencegahan itu perlu disosialisasikan tidak hanya oleh pemerintah tapi juga perlu dilakukan oleh semua sektor termasuk masyarakat,” demikian dikatakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Cut Putri Ariane, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (11/11).
Berkaitan dengan hal itu, Kemenkes RI akan memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November. Kegiatan yang akan dilakukan, yakni melaksanakan sosialisasi informasi tentang diabetes melalui berbagai media (cetak, elektronik, pemasangan spanduk dan umbul-umbul berisi pesan tentang diabetes).
Selain itu, membuat surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan privinsi di Indonesia untuk melakukan promosi kesehatan, deteksi dini. Kemenkes juga mengimbau kepada seluruh pihak agar berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian DM, termasuk mendorong kementerian dan lintas sektor terkait untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan.
Kesehatan - Terkini - Google Berita
November 11, 2019 at 11:30AM
https://ift.tt/2pQAC73
Terapkan Pola Hidup Sehat, Kementerian Kesehatan Ajak Masyarakat Cegah Diabetes - Trubus.id
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terapkan Pola Hidup Sehat, Kementerian Kesehatan Ajak Masyarakat Cegah Diabetes - Trubus.id"
Post a Comment