TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018, sebanyak 643 ribu masyarakat Indonesia mengidap HIV. Dengan angka yang besar ini, tentu berbagai tindak pencegahan harus dilakukan, khususnya keluarga, agar tidak mengalami hal serupa.
Dalam meminimalkan risiko HIV dalam lingkup keluarga, Ketua Panli HIV/AIDS PIMS, Sjamsurizal, pun memberikan beberapa tips. Pertama, setiap anggota keluarga wajib memiliki edukasi yang memadai tentang HIV/AIDS. Dengan demikian, ayah, ibu dan anak-anak bisa menjaga diri dari masalah kesehatan ini.
“Misalnya, semua anggota keluarga mengerti bahwa HIV bisa ditularkan lewat kontak cairan. Ini berarti, mereka harus waspada kalau menggunakan barang personal, seperti sisir, jarum suntik, dan sebagainya,” katanya.
Apabila istri atau suami telah mengidap HIV/AIDS sebelumnya, Sjamsurizal juga menyarankan agar mereka selalu memeriksakan diri ke dokter sebab penyakit ini bisa disebarkan lewat kontak seksual juga.
“Risikonya lebih besar saat berhubungan badan. Kalau salah satu pasangan sudah kena, sebaiknya langsung konsultasi ke ahli,” ungkapnya.
Terakhir, mengobati penyakit HIV yang sudah diderita oleh salah satu anggota keluarga juga diwajibkan. Sjamsurizal mengatakan bahwa HIV akan lebih mudah diobati daripada sudah menjadi AIDS.
“Kalau sudah mengalami gejala-gejala flu, demam, sakit tenggorokan atau kelelahan, bisa jadi HIV. Langsung berobat supaya tidak naik jadi AIDS. Itu lebih susah ditangani,” jelasnya.
Kesehatan - Terkini - Google Berita
November 29, 2019 at 09:59AM
https://ift.tt/2XYcaNx
Jauhkan Keluarga dari HIV, Ini Tindakan Preventif Menurut Pakar - Tempo
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jauhkan Keluarga dari HIV, Ini Tindakan Preventif Menurut Pakar - Tempo"
Post a Comment