Di Indonesia sendiri vape sudah jadi tren sejak beberapa tahun yang lalu. Kehadirannya sebagai tembakau alternatif dianggap sebagai solusi bagi mereka yang sulit berhenti menggunakan rokok konvensional.
Rokok konvensional menggunakan metode pembakaran tembakau yang menghasilkan racun yang lebih berbahaya. Vape, walaupun tidak 100 persen aman, tidak melalui proses pembakaran seperti halnya rokok konvensional.
Electronic cigarette dan tembakau yang bukan dibakar adalah alternatif bagi perokok yang ingin mengurangi rokok, karena 95 persen aman. Tapi masih ada 5 persen, itu kita nggak boleh diam saja.dr Tri Budhi Baskara - Pemerhati Kesehatan Publik |
Maraknya penggunaan vape membuat pengawasannya harus lebih ekstra. Belajar dari pengalaman AS, pengawasan yang baik akan mencegah penyalahgunaan vape untuk narkoba.
Ketua Umum DPP Generasi Anti Narkoba Indonesia (GANI) Djody Prasetio Widyawan, menilai positif adanya tembakau alternatif. Menurutnya, itu memberikan pilihan merokok yang 'lebih baik' pagi yang susah berhenti merokok.
"Kami harus bersama-sama pemerintah mencari regulasi yang jelas, jadi tidak terjadi penyimpangan," tuturnya.
Di Amerika Serikat, ratusan orang terserang penyakit paru misterius usai menggunakan vape. Penyebab pastinya masih terus diselidiki, sementara hingga kini dilaporkan sudah 5 tewas, diduga terkait penggunaan vape.
Simak Video "Tips Atasi Mata Minus dan Silinder pada Anak Balita"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Kesehatan - Terkini - Google Berita
September 09, 2019 at 07:30AM
https://ift.tt/2UNmN47
Belajar dari AS, Vape Tak 100 Persen Aman karena Rawan Penyalahgunaan - detikHealth
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Belajar dari AS, Vape Tak 100 Persen Aman karena Rawan Penyalahgunaan - detikHealth"
Post a Comment