Ketika metabolisme dan hormon tidak seimbang, otomatis tumpukan lemak dalam tubuh bertambah. Selain itu, gangguan tidur juga bisa menimbulkan stres. Stres menstimulasi produksi kortisol yang akan memberikan sinyal kepada tubuh untuk menahan lemak dalam tubuh.
Belum lagi adanya dorongan untuk melahap makanan-makanan berkarbohidrat tinggi. Seperti nasi, spageti, mie, dan lain sebagainya. Hal ini bukan disebabkan karena kamu seorang foodie, tetapi karena adanya sisa kortisol dalam tubuh. Sisa kortisol ini, tulis Health Line, dapat menimbulkan rasa lapar.
Bukan hanya sekadar lapar, sisa kortisol mendorongmu untuk 'ngidam' makanan-makanan manis dan berkarbohidrat tinggi. Jadi, Sahabat Fimela jangan melulu langsung menyalahkan nafsu makan yang meningkat, lantas langsung berusaha diet mati-matian. Sebelum pola dan kualitas tidurmu diperbaiki, masalah berat badan mungkin belum bisa teratasi.
Kesehatan - Terkini - Google Berita
September 29, 2019 at 09:00AM
https://ift.tt/2mygkgZ
Gangguan Tidur Dapat Meningkatkan Berat Badan, Benarkah? - Fimela.com
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gangguan Tidur Dapat Meningkatkan Berat Badan, Benarkah? - Fimela.com"
Post a Comment