
Dilansir dari CNBC, sebuah studi menunjukkan bahwa virus corona disebut bisa bertahan hidup di udara dalam kondisi tertentu.
"Ketika kamu melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol seperti di fasilitas perawatan medis, kamu memiliki kemungkinan yang disebut partikel-pertikel aerosolize, artinya mereka (virus corona) bisa bertahan sedikit lebih lama di udara," ucap Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, dokter Maria Van Kerkhove.
"Sangat penting untuk petugas kesehatan mengambil tindakan pencegahan tambahan saat mereka bekerja pada pasien dan melakukan prosedur itu," tambahnya.
Para ilmuwan juga mengatakan bahwa sebuah virus yang bisa bertahan di udara dilihat dari kondisi kelembaban, suhu, dan cahaya ultraviolet.
Mereka juga mengimbau para pekerja medis untuk menggunakan masker N95 karena dinilai mampu menyaring hingga 95% dari partikel cair dan udara.
Selain itu, Direktur Pusat Pengandalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, Robert Redfield, mengatakan selain di udara, virus corona COVID-19 juga mampu bertahan di permukaan.
"Pada tembaga dan baja, ini sangat khas, ini (virus corona COVID-19) cukup lama sekitar dua jam. Tapi di permukaan lain seperti kardus dan plastik akan lebih lama," ucap Robert Redfield.
(agn/des)
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
March 23, 2020 at 11:22AM
https://ift.tt/2QFb1YH
WHO Beberkan Kondisi Khusus Virus Corona Bisa Tertular lewat Udara - InsertLive
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "WHO Beberkan Kondisi Khusus Virus Corona Bisa Tertular lewat Udara - InsertLive"
Post a Comment