/data/photo/2017/10/09/1207334794.jpg)
KOMPAS.com - Lima orang bocah berusia 10 tahun di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ( NTT), meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah ( DBD).
Menurut Bupati Belu Willy Lay, seluruh penderita DBD yang meninggal itu berasal dari keluarga kurang mampu.
Selain itu, rata-rata dari keluarga korban tersebut juga belum terkaver oleh fasilitas JKN-KIS.
Sehingga meski sudah mengetahui keluarganya ada yang sakit, mereka enggan untuk segera membawanya ke rumah sakit karena tidak memiliki cukup uang.
"Jadi pasien yang dibawa ke rumah sakit itu memang sudah dalam keadaan kritis," ujar Willy.
"Mereka takut ke RS karena tidak punya BPJS," tambahnya.
Baca juga: Puluhan Tenaga Medis di Solo Dikarantina Mandiri Usai Kontak dengan Pasien Positif Corona
Upaya yang dilakukan
Menyikapi kondisi itu, pihaknya mengaku sudah membuat terobosan untuk menekan jumlah korban DBD di wilayahnya.
Upaya yang dilakukan itu adalah dengan menggratiskan seluruh biaya berobat bagi seluruh pasien DBD yang dirawat di rumah sakit.
Kebijakan yang diambil tersebut, saat ini juga telah diumumkan melalui surat edaran yang telah dikirimkan kepada seluruh instansi, baik desa, lurah, camat, dan lainnya.
"Semua pasien yang datang berobat tidak usah bayar. Gratis dulu, supaya mereka tidak takut datang. Ada BPJS atau pun tidak, tetap harus ditangani," jelasnya.
Langkah yang dilakukannya itu, menurutnya sebagai bentuk kehadiran pemerintah kepada masyarakat.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dheri Agriesta
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
March 15, 2020 at 05:30AM
https://ift.tt/2WaekuF
Tak Punya Uang untuk Berobat, 5 Warga NTT Meninggal Terjangkit DBD - Kompas.com - KOMPAS.com
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Punya Uang untuk Berobat, 5 Warga NTT Meninggal Terjangkit DBD - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment