/data/photo/2019/11/06/5dc2de280b2d3.jpg)
KOMPAS.com - Diabetes menjadi salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang. Ya, penyakit ini menjadi ancaman serius kesehatan global.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 menyebut, sebanyak 70 persen dari total kematian dunia berhubungan dengan penyakit ini.
Tak hanya penyakit diabetes saja yang mengancam dan mengintai masyarakat dunia, komplikasi yang menyertainya pun tak kalah menakutkan.
Tingginya tingkat gula darah dapat merusak bagian tubuh, termasuk kaki hingga mata. Kerusakan yang diakibatkan ini disebut sebagai komplikasi dari diabetes.
Tingginya gula darah dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah.
Jika pembuluh darah tidak dapat bekerja dengan baik, darah tidak dapat mengalir ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkannya. Kondisi ini berarti bahwa syaraf pun tidak dapat bekerja dengan baik.
Baca juga: Kurang Kesadaran, Penderita Diabetes di Indonesia Terus Meningkat
Ketika pembuluh darah dan syaraf dari bagian tubuh tertentu telah rusak, kemungkinan kerusakan pun dapat terjadi pada bagian tubuh lain. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan komplikasi.
Adapun jenis komplikasi dari diabetes terdiri dari dua, yaitu komplikasi kronis dan komplikasi akut.
Komplikasi kronis adalah masalah jangka panjang yang dapat berkembang secara bertahap dan menyebabkan kerusakan yang lebih serius jika tidak segera diperiksa.
Sedangkan komplikasi akut dapat terjadi kapanpun dan memicu komplikasi lainnya.
Jenis-Jenis Komplikasi
Melansir dari laman International Diabetes Federation, berikut adalah contoh-contoh penyakit yang dapat dipicu dari diabetes:
- Penyakit kardiovaskuler
Penyakit ini berdampak pada jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan komplikasi fatal seperti penyakit arteri koroner (memicu serangan jantung) dan stroke. Penyakit ini umum menjadi penyebab kematian pada orang yang mengidap diabetes. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan faktor-faktor risiko lain yang berkontribusi meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskuler. - Penyakit ginjal (diabetic nephropathy)
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil pada ginjal yang memicu ginjal menjadi kurang efisien atau mengalami kegagalan.
Penyakit ginjal lebih banyak terjadi pada orang-orang yang mengidap diabetes. Menjaga tingkat kenormalan dari gula darah dan tekanan darah dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit ginjal. - Penyakit saraf
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf melalui tubuh ketika gula darah dan tekanan darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat memicu masalah-masalah pada pencernaan dan fungsi-fungsi lainnya.
Di antara bagian-bagian tubuh yang seringkali terdampak, yang paling sering adalah bagian kaki. Kerusakan saraf di bagian ini disebut sebagai peripheral neurophaty dan dapat menimbulkan rasa sakit, rasa geli, dan mati rasa.
Mati rasa perlu diperhatikan karena dapat membuat penderita tidak sadar dengan keberadaan luka dan menyebabkan infeksi serius hingga amputasi. - Penyakit mata (diabetic retinopahty)
Kebanyakan orang dengan diabetes dapat mengalami beberapa bentuk penyakit mata (retinopathy) yang menyebabkan penurunan penglihatan ataupun kebutaan.
Tingginya gula darah secara konsisten, bersamaan dengan tekanan darah tinggi dan tingginya kolesterol, adalah penyebab utama dari retinopathy. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengecekan mata secara teratur dan menjaga kada gula serta lemak pada kisaran normal atau mendekati normal. - Komplikasi kehamilan
Perempuan dengan diabetes jenis apapun selama kehamilan berisiko menimbulkan beberapa jenis komplikasi apabila tidak diawasi dan diatur dengan baik.
Untuk menghindari kerusakan organ yang mungkin terjadi pada janin, perempuan dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 harus mencapai target tingkat gula tertentu sebelum hamil.
Semua wanita hamil yang memiliki diabetes harus mencapai target tersebut untuk meminimalisir risiko komplikasi.
Tingginya gula darah selama kehamilan dapat menyebabkan janin memiliki kelebihan berat. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada persalinan, trauma pada anak dan ibu, serta turunnya kadar gula dalam darah secara tiba-tiba setelah melahirkan.
Anak yang dikandung oleh ibu yang memiliki diabetes juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap diabetes. - Komplikasi oral (mulut)
Orang-orang dengan diabetes memiliki peningkatan risiko inflamasi gusi (periodontitis) jika gula darah tidak diatur dengan baik. Periodontitis adalah penyebab terbanyak dari gigi yang copot dan berasosiasi dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler.
Pemeriksaan rutin pada mulut harus dilakukan untuk memastikan diagnosis awal, terutama diantara orang-orang yang belum pernah terdiagnosis diabetes maupun upaya pencegahan komplikasi oral pada orang dengan diabetes.
Baca juga: Menghitung-hitung Beban Ekonomi Akibat Diabetes di Indonesia
Pencegahan dan Perawatan Komplikasi
Pencegahan komplikasi dari diabetes dapat dilakukan. Namun, perlu dilakukan hal-hal untuk mengontrol diabetes yang dimiliki.
Berhenti merokok dan menurunkan kadar HbA1c, lemak darah dan tekanan darah dapat membantu mencegah atau memperlambat komplikasi.
Tidak merokok adalah upaya terbaik yang dapat dilakukan jika memiliki diabetes. Sebab, merokok dapat menyebabkan darah semakin sulit untuk mengalir ke seluruh tubuh.
Namun, ketika seseorang telah memiliki satu komplikasi yang kronis, risiko untuk komplikasi lain pun lebih tinggi. Misalnya, ketika pembuluh darah telah rusak di bagian kaki, kerusakan tersebut dapat terjadi di bagian tubuh lain seperti ginjal dan jantung.
Ini berarti bahwa penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan tingkat gula darah pada kondisi terbaik ketika ada penyakit di bagian lain.
Kesehatan - Terkini - Google Berita
November 09, 2019 at 08:00AM
https://ift.tt/33w2WK9
Kenali Komplikasi Penyakit Akibat Diabetes dan Cara Perawatannya - Kompas.com - KOMPAS.com
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kenali Komplikasi Penyakit Akibat Diabetes dan Cara Perawatannya - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment