
Kadar gula darah dikatakan tinggi jika sudah di atas angka 200mg/dl. Bila kadar ini terus terjadi dan disertai dengan sejumlah gejala diabetes, maka ada kemungkinan seseorang telah mengalami kondisi prediabetes atau bahkan diabetes tipe 2.
Gaya hidup dinilai sebagai salah satu yang bisa meningkatkan atau menurunkan risiko diabetes. Itu sebabnya, kampanye kesehatan bernama CERDIK yang digalakkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menekankan satu aspek yang musti diperhatikan dalam cek kesehatan rutin, yaitu cek gula darah. Cara ini bisa menjadi deteksi dini penyakit diabetes.
Kepala Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia Handayani mengatakan tes gula darah bisa dilakukan kapanpun bahkan tanpa diawali puasa. Biasanya untuk memperoleh hasil akurat, orang diwajibkan berpuasa sebelum tes.
"Kalau tanpa puasa, itu namanya tes gula darah sewaktu," kata Dwi saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (5/11).
Ada tiga jenis tes gula darah sebagai prosedur pengecekan status gula darah.
1. Tes gula darah puasa
Tes ini menuntut Anda untuk berpuasa selama 8 jam sebelum tes. Selama puasa, hanya air putih yang diperbolehkan jadi asupan. Selama ini, tes gula darah puasa diandalkan untuk mendiagnosis penyakit diabetes.
Dalam tes, status kadar gula darah normal jika hasil tes menunjukkan angka di bawah 100 mg/dl (miligram per desiliter). Kemudian jika berada di angka 100-125 mg/dl berarti termasuk prediabetes dan di atas 126 mg/dl berarti diabetes.
2. Tes gula darah 2 jam postprandial (PP)
Tes dilanjutkan dengan tes gula darah 2 jam postprandial (PP). Setelah berpuasa, orang akan diminta bersantap seperti biasa, baru 2 jam kemudian gula darah akan dicek kembali.
Lonjakan kadar gula darah setelah makan adalah hal normal. Namun pada orang sehat, kadar gula darah akan kembali normal 2 jam setelah makan. Artinya, hormon insulin bekerja sebagaimana mestinya. Berbeda dengan orang dengan diabetes. Kadar gula darah mereka bakal tetap tinggi karena hormon insulin sudah tidak bekerja normal.
Dalam tes ini, kadar gula darah dikatakan normal jika kurang dari 140 mg/dl dan masuk prediabetes di angka 140-199 mg/dl. Status diabetes ditegakkan ketika kadar gula darah di atas angka 200mg/dl.
3. Tes gula darah sewaktu
Seperti yang disinggung oleh Dwi, tes gula darah memang tak musti diawali dengan puasa. Namun tes ini tidak bisa digunakan untuk mendeteksi diabetes. Tes hanya digunakan untuk memantau naik turunnya kadar gula darah pada penderita diabetes dan orang dalam kondisi tertentu misalnya pingsan.
Jika hasil tes berada di bawah 100 mg/dl, maka bisa dikatakan kadar gula darah normal. Sedangkan jika di atas 200 mg/dl termasuk dalam diabetes.
Angka yang tinggi sebenarnya bukan berarti Anda mengalami diabetes. Ini bisa saja pengaruh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum tes. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis yang terus menerus dan kerap meningkatkan kadar gula dalam darah, dapat 'menjerumuskan' Anda pada prediabetes.
[Gambas:Video CNN] (els/ayk)
Kesehatan - Terkini - Google Berita
November 06, 2019 at 03:52PM
https://ift.tt/2NLxSja
3 Jenis Tes Gula Darah untuk Deteksi Dini Diabetes - CNN Indonesia
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3 Jenis Tes Gula Darah untuk Deteksi Dini Diabetes - CNN Indonesia"
Post a Comment