/data/photo/2019/05/29/2714685362.jpg)
KOMPAS.com - Para peneliti dari Hasselt University, Belgia, melakukan penelitian dan menemukan bahwa partikel karbon hitam telah ditemukan pada plasenta janin pada wanita yang terpapar polusi udara selama kehamilan.
Penelitian itu menyebutkan, polusi udara menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan pernapasan karena partikel yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap ibu hamil.
Dikutip dari The Independent, penelitian ini menjadi bukti pertama bahwa penghalang plasenta dapat ditembus oleh partikel yang dihirup oleh seorang ibu.
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah partikel ini dapat mencapai bayi yang belum lahir.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 28 wanita dan dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Partikel-partikel jelaga yang berpotensi berbahaya terdeteksi di plasenta dari semua 28 wanita yang menjadi obyek penelitian.
Para peneliti di Hasselt University menggunakan pencitraan resolusi tinggi untuk mendeteksi partikel karbon hitam dalam plasenta yang dikumpulkan dari 5 kelahiran prematur dan 23 kelahiran penuh.
Mereka menemukan bahwa 10 ibu yang terpapar partikel karbon hitam residensial tingkat tinggi (2,42 mikrogram per meter kubik) selama kehamilan memiliki tingkat partikel yang lebih tinggi dalam plasenta.
Jumlah tersebut melebihi partikel yang ditemukan pada 10 ibu yang terpapar karbon hitam residensial tingkat rendah (0,63 mikrogram per kubik meter).
Partikel karbon hitam dilepaskan setiap hari ke udara, sebagian besar dari pembakaran bahan bakar fosil.
Diperkirakan, hal ini dapat memiliki efek buruk bagi kehamilan, termasuk tingkat keguguran dan kelahiran prematur yang lebih tinggi.
Menurut para peneliti, penting untuk memahami apakah partikel-partikel ini mempengaruhi kehamilan secara langsung atau dengan memicu respons pada tubuh ibu.
Andrew Shennan, profesor di King's College London, mengatakan, temuan itu menjadi perhatian khusus dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Andrew, partikel kecil seperti melalui rokok pun dapat menyebabkan penyakit terkait dengan plasenta.
"Plasenta adalah penghubung antara ibu dan bayi serta merupakan kunci untuk memelihara dan mendukung semua kebutuhan bayi," kata Andrew.
"Fungsi dan struktur plasenta tidak hanya penting untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bayi, tetapi juga bagi ibu. Tekanan darah tinggi dan kesehatan kehamilan memang telah dikaitkan dengan polusi rumah tangga," tutupnya.
Kesehatan - Terkini - Google Berita
September 23, 2019 at 07:19PM
https://ift.tt/2mDSKyU
Peneliti Temukan Indikasi Polusi Udara Pengaruhi Plasenta Janin pada Ibu Hamil - Kompas.com - KOMPAS.com
Kesehatan - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peneliti Temukan Indikasi Polusi Udara Pengaruhi Plasenta Janin pada Ibu Hamil - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment