KOMPAS.com- Seorang pasien RSUP Kariadi Semarang yang negatif corona sempat diduga terinfeksi COVID-19.
Pasien yang mengalami gejala demam, batuk, pilek dan sesak napas itu meninggal dunia dan dikmakamkan sesuai prosedur pencegahan virus corona.
Hasil laboratorium dari Litbangkes yang menyatakan bahwa pasien negatif corona baru keluar setelah pasien dimakamkan.
Saat pemakaman berlangsung, beberapa orang merasa was-was lantaran belum mengetahui penyebab meninggalnya pasien.
Mereka masih mengira pasien yang baru pulang dari Spanyol itu terjangkit corona, termasuk si penggali kubur, Slamet Triyono.
Baca juga: Daftar 7 Daerah di Indonesia yang Mengisolasi Jemaah Sepulang Umrah, Gejala Batuk Pilek dan Demam
Pakai masker
Saat menunggu jenazah tiba, hatinya sudah diliputi perasaan deg-degan.
Hal tersebut, kata Slamet, tampaknya juga dirasakan oleh para pelayat yang berdatangan.
Mereka memakai masker ketika berada di pemakaman.
Baca juga: Perang Melawan Corona: Alasan Kenapa Tak Perlu Panik
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
March 04, 2020 at 10:30AM
https://ift.tt/3aoAzAF
Pengakuan Slamet yang Gali Kubur Jenazah yang Sempat Diisolasi, Pakai Masker hingga Terburu-buru - Kompas.com - KOMPAS.com
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengakuan Slamet yang Gali Kubur Jenazah yang Sempat Diisolasi, Pakai Masker hingga Terburu-buru - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment