Merdeka.com - Ronald, warga Sawangan Depok, sudah sepekan ini tak bisa beraktivitas seperti biasa. Dia hanya terbaring lemas di kasur. Dia divonis dokter terserang Chikungunya.
Rupanya, awal penyakit ini datang dari orangtuanya. Kemudian, dia pun terserang penyakit yang berasal dari nyamuk tersebut.
"Ternyata tetangga-tetangga saya juga kena chikungunya," kata Ronald.
Dia pun telah melaporkan hal ini ke RT setempat. RT diminta untuk berkoordinasi dengan kelurahan untuk melakukan fogging sebagai antisipasi menyebarnya penyakit ini.
"Disuruh istirahat dokter seminggu," kata dia.
1 dari 2 halaman
Chikungunya juga ditemukan di Kota Tangerang. Dari data yang ada, sedikitnya ditemukan 88 kasus. Sementara 13 kasus lainnya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Ini diyakini sebagai efek musim hujan yang melanda.
Dr. Bevy, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mengatakan, hal tersebut diketahui setelah hasil penyelidikan epidemiologi (PE) yang dilakukan pihaknya.
"Kita melakukan penyuluhan ke rumah-rumah warga untuk dapat mengetahui kasus Chikungunya ini, saat kita periksa darah pasien yang masih demam, kita temukan 88 orang positif Chikungunya dan 13 positif DBD," ujar Dr. Bevy.
Namun, Dr. Bevy menuturkan pihaknya telah melakukan pengobatan kepada para pasien, sehingga 73 diantaranya sudah sembuh.
"Sisanya kita masih lakukan proses pengobatan," kata Dr. Bevy.
2 dari 2 halaman
Tak hanya merawat pasien yang terjangkit, pihaknya juga meminta masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat di tengah lingkungan tempat tinggalnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk bisa proaktif dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gerakan 3 M plus yakni Menguras bak mandi setiap minggu, Menutup tempat penampungan air dan Mendaur ulang barang bekas serta memakai obat anti nyamuk atau kelambu.
"Kami menghimbau masyarakat untuk bisa menerapkan PHBS, penanganan Chikungunya sama persis dengan DBD. Yaitu melalui PSN DBD karena penularannya juga melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah," jelasnya.
Pasalnya, jika jika semua Sarang nyamuk diberantas maka tempat perindukannya akan diminimalisir. Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan berbagai langkah untuk meminimalisir penyebaran Chikungunya dan DBD, seperti mengaktifkan Pokja DBD di Kecamatan dan Kelurahan serta menerjunkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik), melakukan Fogging, kemudian juga abatisasi untuk membunuh jentik nyamuk.
"27% Rumah yang dikunjungi tim dinkes ditemukan jentik, ini merupakan faktor resiko penularan kepada orang sekitarnya," pungkasnya.
[rnd]Kesehatan - Terbaru - Google Berita
February 24, 2020 at 10:57AM
https://ift.tt/39YusTt
Chikungunya Merebak di Depok dan Tangerang | merdeka.com - Merdeka.com
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Chikungunya Merebak di Depok dan Tangerang | merdeka.com - Merdeka.com"
Post a Comment