MAUMERE — Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengalami peningkatan drastis meskipun status Kejadian Luar Biasa (KLB) telah diperpanjang dua kali.
Data yang disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka menyebutkan hingga Senin (24/2/2020), sudah sebanyak 868 warga yang terkena serangan DBD dan tersebar di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka.
“Kondisi pasien DBD hari ini mencapai 868 orang dan meninggal 8 orang, Terakhir meninggal kemarin malam pukul 18.00 WITA dengan usia 4 tahun 7 bulan di desa Watugong kecamatan Alok Timur,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, saat ditemui, Selasa (25/2/2020).
Petrus menyebutkan, korban yang meninggal dunia tersebut bernama Imelda Senhora Marin yang beralamat di Jalan Brai desa Watugong Kecamatan Alok Timur kota Maumere.
Dirinya menjelaskan, korban dirujuk ke RS TC Hillers pada hari Kamis (20/2) dengan diagnosa DHF Grade I dan sempat dirawatinapkan namun akhirnya meninggal pukul 16.00 Wita dengan diagnosa cardiac pulmonary arest disebabkan DHF Grade III.
“Pasien meninggal dunia karena DBD dan saya menyuruh staf turun ke Puskesmas dan mengecek riwayat kesehatannya untuk memastikan korban meninggal karena terserang DBD,” ungkapnya.
Petrus menyebutkan,tenaga kesehatan sudah bekerja maksimal melayani pasien DBD baik di 25 Puskesmas maupun di 3 rumah sakit yang ada di kabupaten Sikka bahkan sampai mengalami kelelahan.
Tenaga dokter sebanyak 3 orang terkena serangan DBD sementara seorang dokter lainnya mengalami kelelahan serta semua tenaga medis di Puskesmas Bola baik dokter, perawat dan bidan semuanya terserang DBD kecuali kepala Puskesmasnya.
“Tenaga medis kami sudah bekerja maksimal selama 24 jam melayani pasien yang datang berobat. Bahkan di Puskesmas Bola saja sudah penuh ruangannya sehingga pasien di rawat di kantor camat,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Petrus, rumah sakit dan Puskesmas juga dipenuhi pasien DBD sehingga rumah sakit selain mendapatkan tambahan tempat tidur, juga diberikan penambahan tenaga medisnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, sebut dia, telah bersurat ke Dinas Kesehatan Provinsi NTT agar diberikan tambahan dokter agar bisa melayani para pasien DBD mengingat peningkatan kasusnya masih terjadi.
“Kami sudah bersurat ke Dinas Kesehatan Provinsi NTT agar diberikan tambahan tenaga dokter. Dengan membludaknya pasien membuat tenaga dokter terbatas karena harus melayani pasien penyakit lainnya juga,” terangnya.
Direktur RS TC Hillers Maumere dr. Clara Y. Francis saat ditanyai menjelaskan, korban DBD yang sedang menjalani perawatan di RS TC Hillers Selasa (25/2/2020) sebanyak 95 orang.
Dari jumlah tersebut kata Clara, 80 orag merupakan anak-anak sementara sisanya 15 lainnya orang dewasa dan pihaknya tetap memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada semua pasien termasuk pasien DBD.
“Tenaga medis yang merawat pasien memang mengalami kelelahan dan bisa sakit karena tidak memperhatikan kondisi tubuhnya.Kita tetap memberikan pelayanan terbaik kepada semua pasien termasuk pasien DBD,” sebutnya.
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
February 25, 2020 at 08:01PM
https://ift.tt/38XOyxj
Pasien DBD di Sikka Capai 868, Delapan Meninggal - Cendana News
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasien DBD di Sikka Capai 868, Delapan Meninggal - Cendana News"
Post a Comment