Chairil Anwar
Wartawan Lampung Post
MUSIM hujan sedang mencapai puncaknya. Hampir setiap hari, tanah Lampung basah diguyur hujan. Bahkan, saking melimpahnya air hujan, sungai, drainase, maupun got yang tersendat oleh sampah tak mampu menampung air. Tak ayal, longsor, pohon tumbang, dan banjir menjadi kejadian yang rutin menghinggapi daerah kita akhir-akhir ini.
Selain bencana alam tersebut, ada potensi bahaya lain yang mengintai saat musim hujan seperti ini. Ancaman itu bernama demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini terus menebar ketakutan bagi warga Lampung.
Terbukti, setiap daerah, mulai dari Lampung Barat, Lampung Utara, Lampung Timur, Lampung Selatan, Pringsewu, hingga Bandar Lampung, menyumbang kasus demam berdarah yang kasusnya semakin merebak. Bahkan, dari beberapa kasus, wabah itu menimbulkan korban jiwa.
Di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, kasus DBD bertambah. Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampost.co, serangan DBD itu dialami remaja putri berumur 17 tahun. Dengan bertambahnya penderita itu itu, total di Palas saja sudah terdapat 4 kasus DBD. Selain Palas, Kecamatan Sidomulyo juga menyumbang 17 kasus DBD untuk daerah Lampung Selatan.
Sementara itu, di Lampung Timur, jumlah warga yang terserang demam berdarah terus bertambah hingga mencapai 88 orang.
Lain lagi di Lampung Utara. Seorang anak berusia 11 tahun meninggal dunia lantaran diduga terserang wabah demam berdarah. Korban meninggal juga terjadi di Pesawaran. Pria paruh baya berusia 59 menjadi korban keganasan penyakit ini. Meski telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu, nyawanya tetap tak tertolong.
Itu masih sebagian kasus. Tentu masih banyak teror demam berdarah lain yang terus menghantui masyarakat. Sebelum momok itu datang, langkah antisipasi harus kita terapkan sebab penyakit ini tidak boleh dianggap sepele.
Cara mengantisipasi dan mewaspadai kasus demam berdarah yakni dilakukan dengan cara tetap melaksanakan pola 3M (menguras, menutup, dan mengubur). Kebanyakan kita begitu familier dengan pola ini. Akan tetapi, coba kita renungkan, sudahkah kita totalitas menerapkan langkah pencegahan yang paling efektif ini.
Untuk itu, mulailah rajin menguras bak penampungan air setidaknya seminggu sekali. Bersihkan pula wadah penampung air lainnya seperti pot bunga, ember, gentong, kolam, dan sebagainya.
Lalu, tutup rapat bak penampungan air dan kubur setiap barang bekas yang rawan menjadi sarang nyamuk berkembang biak.
Pencegahan lainnya ialah dengan memakai calir atau losion antinyamuk. Alternatif jika enggan menggunakan krim antinyamuk adalah dengan menggunakan kelambu saat tidur.
Kebiasaan menumpuk baju terlalu lama mulai dihindari. Sebab, tumpukan baju itu menjadi tempat favorit untuk si nyamuk bersembunyi. Langkah lainnya ialah melakukan fogging atau pengasapan.
Dengan antisipasi yang maksimal, semoga kita terlindungi dari penyakit berbahaya ini.
Bambang Pamungkas
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
February 05, 2020 at 10:39AM
https://ift.tt/37XNFUM
Waspada Demam Berdarah - Lampost
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waspada Demam Berdarah - Lampost"
Post a Comment