Search

Kemenkes: Tahun ini Kasus DBD Mengalami Penurunan - Cendana News

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat ditemui di Gedung Adhyatma Kemenkes Jakarta, Senin (17/2/2020) - Foto Ranny Supusepa

JAKARTA — Tahun ini, jika dibandingkan dengan periode yang sama kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dinyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalami penurunan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyebutkan, angka DBD yang tercatat hingga tanggal 12 Februari adalah 7.779 kasus dengan jumlah kematian 52 orang.

“Ini dilaporkan dari 138 kabupaten di 18 provinsi. Yang sudah menetapkan sebagai KLB adalah Kabupaten Sikka, dengan 600 kasus lebih dan tingkat kematian 6 orang. Lima di antaranya berumur dibawah lima tahun dan satu berumur 11 tahun,” kata Nadia kepada awak media, Selasa (18/2/2020).

Daerah lain yang memiliki peningkatan kasus signifikan pada Januari 2020 adalah Lampung Tengah, Ciamis, Temanggung dan Belitung.

“Saat ini, kita sudah berhasil menanggulanginya. Yang menjadi PR, hanya Kabupaten Sikka dan Belitung. Belitung pun saat ini sudah mulai turun sejak dua minggu lalu,” ujarnya.

Nadia menyebutkan jika dibandingkan dengan kasus tahun lalu, penurunan kasus terlihat sangat signifikan.

“Pada tahun 2019, di tanggal yang sama kasus DBD tercatat mencapai 51.600 kasus dengan tingkat kematian 436. Sementara pada tahun ini, hanya tercatat 7.779 kasus dengan tingkat kematian 52,” tandasnya.

Penurunan ini, menurutnya, karena keaktifan pelaksanaan PSN (Pembasmian Sarang Nyamuk) yang dilakukan di setiap daerah.

“Karena itu, biasanya kalau sedang aktif PSN, kasus di tahun berikutnya menurun. Tapi kalau sudah menginjak tahun ke-lima, dimana biasanya mulai melupakannya PSN, ya tahun depannya bisa naik lagi angkanya,” ujar Nadia.

Contohnya, tahun lalu mencatat Ponorogo, Kupang dan Manado sebagai daerah yang memiliki kasus tinggi. Tapi tahun ini, tidak menunjukkan kasus.

“Karena tahun lalu, kita sangat aktif membersihkan sarang nyamuk dan membersihkan lingkungan,” ungkapnya.

Jadi, ia menekankan, bahwa siklus lima tahun atau tiga tahun pada kasus DBD bukanlah dipengaruhi oleh virusnya.

“Tapi lebih kepada kebiasaan masyarakat saja,” tegasnya.

Nadia menyampaikan faktor utama dari DBD adalah pengelolaan sampah dan penampungan air.

“DBD ini merupakan penyakit yang sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Sehingga, untuk memastikan tidak adanya kasus DBD, yang penting masyarakat aktif untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Untuk daerah yang terbiasa untuk menyimpan air dalam gentong ataupun tempat penampungan lainnya, harus selalu menaburkan larvasida.

“Sehingga bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Ini harus diwaspadai juga selain ban bekas atau botol dan gelas plastik bekas,” pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)



Kesehatan - Terbaru - Google Berita
February 18, 2020 at 10:31AM
https://ift.tt/37FwHJL

Kemenkes: Tahun ini Kasus DBD Mengalami Penurunan - Cendana News
Kesehatan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2zZ7Xy3

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kemenkes: Tahun ini Kasus DBD Mengalami Penurunan - Cendana News"

Post a Comment

Powered by Blogger.